Process Over Product

Siapa yang saat sedang berkarya bersama anak-anaknya, gemes karena anak mewarnai keluar garis? Atau saat ia menempel dengan cara yang tidak tepat, kita buru-buru ingin membenarkan, atau mungkin malah mengambil alih Hehehe

Memang sulit ya rasanya untuk tidak gemes saat berkarya dengan anak. Wajar juga bagi kita orangtua, punya insting ingin membenarkan atau mengajari. Tapi tahukan ayah ibu, bahwa sebenarnya, proses yang dijalani saat anak membuat sesuatu itu sebenarnya menjadi lebih penting dibandingkan hasil akhirnya. Respon kita dalam menanggapi apa yang dilakukan anak juga menjadi sangat penting.

Seni atau dalam hal ini berkarya erat sekali kaitannya dengan perkembangan anak usia dini. Seni dan berkarya bisa membantu menstimulasi persepsi sensoris anak, memberikan kesempatan untuk mereka memiliki pengalaman bereksperimen, mencipta, memperkuat kemampuan berpikir dan mengambil keputusan. Oiya, seni dan berkarya itu juga sangat menyenangkan. Secara umum anak-anak senang bermain dengan warna, lem dll,.Dan, dalam permainan anak sehari-hari, seni dan berkarya itu menjadi salah satu medium bagi anak untuk mengekspresikan dirinya dan mengeluarkan emosinya.

Salah satu yang terpenting dari membimbing anak saat beraktivitas yang berkaitan dengan seni dan karya, usahakan proses selalu lebih penting dari hasil akhirnya. “Proses” berarti mencoba membiarkan anak untuk mengeksplorasi seluruh alat yang ia miliki, mencoba bereksperimen dengan warna, terkaget-kaget dengan hasil dari eksperimen mereka, menunggu lem kering, mencoba berlatih mengeluarkan lem sesuai kebutuhan dan lain-lain, tanpa terlalu banyak banyak tekanan untuk mengimitasi suatu model tertentu. Yang kita inginkan, anak menikmati proses melakukan aktivitas tersebut, menciptakan sesuatu yang unik yang berbeda dari yang orang lain ciptakan (bukan berarti selalu bagus, karena bagus itu relatif), dan dari situ mereka mampu menumbuhkan rasa mampu melakukan sesuatu dan tentunya mengembangkan rasa percaya diri anak.

Tentu saja, ada beberapa kegiatan yang memiliki tuntunan pembuatan, yang membuat anak harus mencoba mengikuti manual pembuatan dan tak bisa sepenuhnya “bebas” bereksperimen. Akan tetapi, anak tetap bisa disediakan ruang dan dorongan untuk ia bisa berkreasi sesuai keinginannya untuk menciptakan sesuatu yang berbeda dan unik.

Respon kita terhadap apa yang dilakukan anak juga menjadi penting. Usahakan komentar-komentar yang kita berikan menekankan pada pengalaman yang dilalui anak dan mendeskripsikan apa yang dikerjakan anak. Misalnya, “wah, mama senang lihat warna yang kamu pilih nih, perpaduan warna merah dan kuningnya terlihat cerah sekali”, “kakak tenang, fokus dan telaten ya waktu sedang berkarya, senang sekali dilihatnya satu-satu kakak kerjakan sampai selesai”.

Hindari hanya berkata “gambar mu bagus sekali” tapi, deskripsikan apa yang ia lakukan, sehingga anak juga paham bahwa semua yang ia lakukan dihargai dan menjadi bagian penting dari sebuah karya yang ia kerjakan. Nanti tanpa kita sadari, seiring bertambahnya usia anak, berkembang kemampuan-kemampuannya, kita akan melihat berkembangnya juga proses bekerja anak tentu sambil ia menikmati berjalannya proses tersebut.

Kebiasaan ini memang bukan hal yang mudah dan butuh latihan ya ayah ibu. Semoga, dengan lebih mengutamakan proses daripada hasil akhir, anak-anak kita dapat bertumbuh besar, dengan mind set selalu ingin berkembang, termotivasi untuk bekerja dengan tahapan-tahapan yang lebih baik, dan menikmati segala prosesnya.

Let’s make some art !!

X